17/09/2024 2:36
EKONOMI & BISNIS

Harga Emas Stagnan, Bagaimana Nasibnya Usai Pilpres AS?

fokusmedan : Harga emas belakangan ini bertahan dan tidak jauh beranjak dari kisaran harga $1.900 per ons troy nya. Saat ini kinerja harga emas masih bertahan di harga 1901 hingga 1902 US Dolar per ons troy.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, kinerja harga emas mengalami stagnan seiring dengan belum ada kepastian terkait dengan kebijakan stimulus AS. Walaupun sejumlah sumber menunjukan jika AS kian dekat dalam kesepakatan stimulus.

“Jika stimulus kelar, maka potensi harga emas menguat cukup lebar. Dan kebijakan tersebut juga akan membuat mata uang Rupiah menguat terhadap US Dolar. Jadi harga emas dunia bisa saja mengalami kenaikan namun harga emas di tingkat lokal bisa saja tertahan,” katanya, Selasa (20/10/2020).

Mengacu kepada kinerja mata uang Rupiah yang saat ini berkisar 14.700 per US Dolar maka harga emas murni saat ini dijual dikisaran Rp901 per gramnya. Harga tersebut tentu berbeda dengan harga emas di butik butik khusus.

Menurutnya, harga emas ke depan masih akan ditentukan oleh banyak faktor besar. Di mana diantaranya adalah kebijakan stimulus di AS, serta Pilpres AS.

“Saya melihat jika Presiden AS Donald Trump kembali menang, maka besar kemungkinan emas akan berpotensi untuk mengalami penguatan,” ujarnya.

Namun, jika Donald Trump kalah, maka emas berpeluang untuk bergerak sebaliknya. Sejauh ini Presiden AS dikenal dengan sejumlah program untuk membuat ekonomi AS kembali seperti dahulu. Atau dengan jargon “make America great again”.

Kebijakan tersebut sempat membuat US Dolar diburu dan harga emas mengalami kenaikan. Dan emas naik saat pandemi Covid-19 merusak tatanan ekonomi global.

“Saya menilai kedua Presiden baik Trump maupun Biden sama-sama berpeluang melanjutkan perang dagang dengan negara lain. Namun saya melihat potensi emas untuk naik lebih terlihat jika Trump memenangkan Pilpres walaupun di sisi lain Biden lebih diunggulkan untuk memenangi PIilpres kali ini,” ucapnya.

Selain itu, kecamuk di Laut China Selatan, ditambah dengan kondisi resesi ekonomi global yang banyak diwarnai gelontoran stimulus mengindikasikan kalau harga emas masih berada dalam ketidakpastian. Dan Pilpres AS tanggal 5 November mendatang sebagai salah satu tolakukur dalam melihat perkembangan harga emas ke depan.(ng)