11/10/2024 15:29
NASIONAL

Angka Kematian Tinggi, 132 Dokter Meninggal Akibat Covid-19

Ilustrasi tenaga medis.BBC

fokusmedan : Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan, hingga kini jumlah dokter di Indonesia yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 132 orang. Selama pekan pertama Oktober 2020 sudah ada lima orang dokter yang meninggal akibat terpapar Covid-19.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan, dari 132 dokter yang meninggal, 62 orang merupakan dokter spesialis, 68 dokter, dan 2 dokter residen.

“Bertambahnya jumlah dokter yang meninggal harus jadi pengingat agar semakin patuh menerapkan protokol kesehatan,” katanya melalui siaran pers, Jumat (9/10/2020).

Tingginya angka kematian tenaga kesehatan, katanya, merupakan gambaran bahwa ada masalah dalam infrastruktur kesehatan yang menyebabkan faktor risiko penularan bertambah.

Dari keseluruhan dokter yang meninggal berasal dari 18 provinsi dan 61 kabupaten/kota.

Berdasarkan data provinsi, rincian dokter yang meninggal dunia berasal dari Jawa Timur, 31 dokter, Sumatera Utara, 22 dokter, DKI Jakarta, 19 dokter, Jawa Barat, 11 dokter, Jawa Tengah, 9 dokter. Kemudian, Sulawesi Selatan, 6 dokter, Bali, 5 dokter, Sumatera Selatan, 4 dokter, Kalimantan Selatan, 4 dokter, Aceh, 4 dokter, Kalimantan Timur, 3 dokter, Riau, 4 dokter.

Selanjutnya, Kepulauan Riau, 2 dokter, Yogyakarta, 2 dokter, NTB, 2 dokter, Sulawesi Utara, 2 dokter, Banten, 1 dokter dan Papua Barat, 1 dokter.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona masih terus terjadi di masyarakat hingga hari ini, Kamis (8/10/2020). Masih ada penambahan kasus Covid-19 dalam jumlah tinggi, di atas 4.000 orang.

Berdasarkan data hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB, ada 4.850 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan rekor penambahan pasien Covid-19 dalam sehari sejak awal pandemi berlangsung.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 320.564 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus corona pada 2 Maret 2020.(ng)