25/01/2025 12:39
INTERNASIONAL

Minim APD, Tenaga Kesehatan Peru Tuntut Pemenuhan APD

 

Ilustrasi petugas kesehatan Peru.AFP

fokusmedan : Para tenaga kesehatan di Peru menggelar aksi protes di Ibu Kota Peru, Lima. Aksi tersebut merupakan bagian dari aksi protes kondisi kerja dalam penanganan Covid-19.

Dilansir dari CGTN, Rabu (30/9/2020), mereka juga menuntut lebih banyak alat pelindung diri (APD) untuk merawat pasien Covid-19.

Menurut John Hopkins University, Peru kini memiliki jumlah kasus terkonfirmasi virus corona lebih dari 800.000 kasus.

Melansir Deustche Welle, Peru merupakan salah satu negara yang paling parah terkena pandemi virus corona.

Negara di Amerika Selatan tersebut juga memiliki tingkat kematian per kapita akibat Covid-19 tertinggi di dunia.

Kendati demikian, Pemerintah Peru justru melakukan pelonggaran pembatasan sosial.

Sejumlah pihak menyatakan keputusan Pemerintah Peru tersebut dinilai terlalu cepat karena pandemi virus corona belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

Di sisi lain, National University of San Marcos (UNMSM) dan Cayetano Heredia University mengumumkan penambahan 3.000 sukarelawan yang mendaftar uji klinis fase ketiga dari dari kandidat vaksin Covid-19 oleh perusahaan China Sinopharm.

Pengumuman tersebut diungkapkan kedua universitas pada pada Minggu (27/9/2020) sebagaimana dilansir dari TeleSUR.

Setelah proses registrasi, tim peneliti dari Sinopharm akan menentukan kelayakan sukarerlawan dan menghubungi mereka yang sesuai sebagai kandidat.

Peneliti dari kedua universitas mengucapkan terima kasih kepada warga Peru yang memutuskan untuk berpartisipasi dalam uji klinis fase ketiga kandidat vaksin virus corona.(ng)