26/04/2024 7:33
EKONOMI & BISNIS

Digempur Kabar Buruk, IHSG Terpuruk Namun Rupiah Masih Perkasa

fokusmedan : Kabar kurang baik di awal pekan memicu terjadinya aksi jual saham di bursa efek Indonesia.

Kabar pertama, muncul laporan bahwa sejumlah bank di Eropa mengelola dana mencurigakan yang memicu terjadinya penjualan saham-saham perbankan khususnya yang masuk dalam daftar bank pengelola dana itu sendiri.

Kedua, masih dari Eropa, peningkatan jumlah pasien positif corona memunculkan kekhawatiran bahwa sejumlah wilayah di Eropa akan melakukan lockdown kembali.

Ketiga, aksi demonstrasi di Thailand yang mengkritik Raja serta menuntut mundur PM Tahiland juga menjadi kabar tidak baik bagi pasar di ASEAN.

Keempat, kasus lonjakan corona di Myanmar juga menjadi kabar yang tidak sedap, Yangon yang menjadi salah satu kota terbesar di Myanmar memberlakukan lockdown.

“Kabar tersebut memicu kekhawatiran mengingat banyak negara yang tengah mempertimbangkan kembali untuk mengunci sebagian wilayah mereka,” kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin, Senin (21/9/2020).

Praktis, minim sentiment positif, akhirnya IHSG mengalami tekanan aksi jual sejak sesi perdagangan pertama. IHSG justru kian terpuruk di sesi kedua yakni 1,18% di level 4.999,36. IHSG lagi-lagi menembus level psikologis 5.000 yang menggiring tekanan pasar keuangan secara teknikal.

Meskipun terjadi tekanan hebat di IHSG, rupiah justru masih  mampu ditutup menguat di level 14.700 per US Dolar. Mata uang Rupiah masih akan perkasa terhadap mata uang US Dolar dalam jangka pendek.

“Memburuknya kinerja ekonomi di sejumlah negara di ASEAN belum memukul kinerja Rupiah yang sejauh ini diuntungkan dengan program stimulus AS dalam waktu dekat ini,” ujarnya.(ng)