Sekjen PDIP: Jangan Jadi Pemimpin Sekedar Injak Rem, Perhatikan Rakyatnya
fokusmedan : Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan kepala daerah wajib bertanggungjawab dan tidak sekedar ‘menginjak rem’ saat sudah menjadi pemimpin. Menurutnya, hal itu dilakukan demi solusi visioner dan tak sekedar kebijakan tanpa memikirkan rakyat.
“Pemimpin itu mendorong kemajuan bersama dengan rakyat yang jadi penumpangnya itu didorong maju bersama. Untuk ngerem nggak bisa mendadak, harus lihat dulu sinyalnya kiri-kanan, (jangan) tiba-tiba ngerem tanpa sinyal,” kata Hasto saat mengisi pelatihan sekolah partai gelombang 3 untuk calon kepala daerah diusung PDIP, Minggu (13/9).
Hasto menambahkan, seusai wejangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, kegagalan terbesar bagi pemimpin ialah tidak pernah berbuat apa-apa. Jangan karena pemimpin merasa di zona aman dan memiliki fasilitas, tetapi abai terhadap penderitaan rakyat.
“No action, talk only. Ya, kira seperti itu yang populer. Jadi menjadi pemimpin itu harus melihat amanat penderitaan rakyat, menjadi pemimpin itu harus berani mengambil risiko,” jelas Hasto.
Hasto berharap, kepada calon kepala daerah diusung partainya, bisa selaras dengan keinginan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan searah dengan kebijakan pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin terutama yang berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19.
“Jadi kepala daerah berdasarkan sistem politik ketatanegaraan kita ini juga bagian menjalankan kebijakan-kebijakan strategis dari pemerintah pusat, jangan berbeda. Terutama ketika menghadapi persoalan rakyat, pandemi,” Hasto menandasi.(yaya)