20/09/2024 19:43
NASIONAL

Menkop Teten Sebut Penjualan di E-Commerce Tembus 3,1 Juta Transaksi per Hari

fokusmedan : Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebut bahwa penjualan di e-commerce naik 26 persen atau mencapai mencapai 3,1 juta transaksi per hari selama pandemi. Dia mengutip data tersebut dari hasil riset McKinsey Juni 2020.

Dia berharap, ke depannya pelaku UMKM dapat mengoptimalkan teknologi digital agar dapat menjalankan usahanya dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital, serta melakukan adaptasi dan inovasi produk.

“UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan ekonomi,” kata Teten dalam High Impact Seminar dan Kick Off Program BI Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8).

Awal 2020, pemerintah mendata baru 8 juta UMKM hadir dalam platform digital atau 13 persen dari total populasi UMKM di Indonesia. Untuk itu, dia menekankan perlunya peningkatan kerjasama antara Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, institusi perbankan, fintech, marketplace dan seluruh pihak lain yang terlibat, untuk menyiapkan the Future SMEs agar UMKM dapat bersaing di pasar domestik dan pasar global.

“Pandemi Covid-19 berdampak signifikan bagi pelaku UMKM di Indonesia, baik dari sisi supply maupun demand,” ujarnya.

Teten mengakui, tantangan UMKM tak hanya hadir di platform digital. Namun isu keberlanjutan atau sustainability juga patut mendapat perhatian. Menurut Teten, UMKM tidak hanya harus bertahan, namun harus mampu menjadi kompetitif baik di pasar lokal dan global.

“Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp123,46 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus sektor UMKM. Per 27 Agustus 2020, progres sementara mencapai 45,76 persen atau telah disalurkan Rp56,5 triliun untuk pelaksanaan program PEN sektor KUMKM,” ungkapnya.

Selain itu, untuk usaha mikro yang tidak menerima kredit modal kerja dan investasi dari perbankan pemerintah menyiapkan bantuan modal kerja, yaitu Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro berupa hibah Rp2,4 juta untuk 12 juta pelaku usaha mikro.

“Program ini diharapkan menjadi jawaban bagi para pelaku usaha mikro yang modal usahanya tergerus untuk kepentingan konsumsi untuk dapat menambah inventory/modal kerja, serta memudahkan ke depannya pelaku usaha dapat terintegrasi dalam sistem keuangan inklusif,” pungkasnya.

UMKM Didorong Go Digital

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat 1.564 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah mengikuti pelatihan, dalam rangka mendorong UMKM go digital.

“Untuk peningkatan akses pemasaran online dilakukan kerjasama dengan platform e-commerce tahun ini sebanyak 1.564 pelaku UMKM yang telah mengikuti pelatihan dan terus meningkatkan jumlahnya,” kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dalam High Impact Seminar dan Kick Off Program BI Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8).

Langkah itu seiring dengan berbagai kebijakan strategis yang telah disiapkan oleh Kemendag, dalam mempersiapkan UMKM ke global.

Kebijakan tersebut di antaranya yaitu sinergi Kementerian dan Lembaga, pemerintah daerah, asosiasi, komunitas, dan platform e-commerce untuk memperdaya dan menumbuhkan serta meningkatkan kemampuan daya saing UMKM.

Kemudian pengembangan pemberdayaan penguatan dan peningkatan daya saing produk UMKM, promosi pemasaran dan penerapan kewajiban penggunaan produk dalam negeri, memberikan kemudahan pelaku usaha menjual produknya secara online melalui marketplace.

Serta melakukan pelatihan dalam rangka penguatan UKM yang diekspor orientasi ekspor, fasilitasi dan pelayanan informasi ekspor, promosi ekspor serta bisnis matching secara virtual melalui perwakilan perdagangan, dan dukungan penyediaan modal kerja bagi UMKM yang siap melakukan ekspor melalui dana penugasan ekspor.

“Peningkatan kualitas produk UMKM dilakukan dengan kolaborasi antara Kementerian lembaga asosiasi dan komunitas. UMKM diberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk dalam hal teknis desain dan kemasan sehingga dapat naik kelas untuk peningkatan,” pungkasnya.(yaya)