TNI Dalami Berbagai Informasi Penyebab Penyerangan Polsek Ciracas
fokusnedan : Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, kembali dirusak dan dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu (29/8) dini hari. Di mana diketahui, kalau ini merupakan kejadian kedua kalinya. Sebab, pada Selasa 11 Desember 2018 lalu, Mapolsek Ciracas juga diserang oleh sekelompok orang tak dikenal.
Kala itu, pengerusakan dan pembakaran diduga berawal dari anggota TNI yang dikeroyok oleh tukang parkir di Ciracas. Diduga, akibat pengeroyokan itu, Mapolsek Ciracas dan sejumlah mobil di sekitar Polsek mengalami kerusakan.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, kerugian diperkirakan mencapai Rp1 miliar.
Saat dikonfirmasi Komandan Kodim (Dandim) 0505 Jakarta Timur Kolonel Kavaleri Rahyanto Edy Yunianto, dirinya belum mengetahui apakah ada kaitan dengan kejadian dua tahun lalu. Sebab, ia mengaku baru menjabat sebagai Dandim di wilayah Jakarta Timur baru sekira satu bulan lamanya.
“Mohon maaf, untuk yang kejadian pertama saya hanya mendengar berita karena saya di sini baru satu bulan. Cuma kemungkinan berkaitan atau tidak, kita juga masih belum tahu,” kata dalam konferensi pers di Markas Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/).
Kendati demikian, ia mengaku kalau Pangdam Jayakarta telah memerintahkannya untuk mendalami motif dari perusakan dan pembakaran tersebut. Selain itu, ia juga diminta untuk mendalami apakah adanya ketersinggungan antara masyarakat dengan Kepolisian atau antara TNI dan Polri.
“Tadi sesuai arahan Panglima juga, tadi bilang tolong didalami apa kira-kira motifnya. Apakah ada ketersinggungan antara masyarakat dengan polri atau ketersinggungan TNI dan Polri sampai sekarang belum ada informasi. Kalau kaitan dengan kasus kemarin ya mungkin tidak bisa kita samakan,” tegasnya.
Beredar kabar juga, kalau peristiwa pengerusakan dan pembakaran Mapolsek Ciracas berawal dari seorang anggota TNI bernama Ilham yang terjatuh di kawasan Cibubur. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kalau dirinya mengalami kecelakaan tunggal dan dibawa ke rumah sakit. Namun, yang berkembang justru korban dikeroyok.
Saat ditanyakan perihal itu, Rahyanto Edy mengaku belum mengetahui kabar tersebut.
“Saya belum tahu ini. (Infonya Ilham berselisih antar warga) Tidak ada. Nanti kami cek ke jajaran. Sampai sekarang masih belum ada laporan masuk ke kita,” katanya dalam konferensi pers di Markas Kodam Jaya Cawang Jakarta Timur, Sabtu (29/8/).
Ia pun menegaskan, apakah ratusan orang yang melakukan pengerusakan dan pembakaran di Mapolsek Ciracas berawal dari Cibubur. Namun, ia membenarkan kalau adanya pergerakan dari Cibubur.
“Kita belum tahu. Masih kita dalami. Nanti hari ini kalau ada informasi kami sampaikan. Kami belum ada informasi pasti. Cuma awalnya gerakan informasi dari anggota yang ada di lapangan seperti itu, awal gerakan dari Cibubur,” katanya.
Pangdam Jayakarta juga telah meminta Polisi Militer Kodam (Pom Dam) untuk mendalami perihal kasus tersebut dan bekerja sama dengan Polres Jakarta Timur ataupun Polda Metro Jaya.
“Yang jelas bapak panglima sudah atensi baik sudah meminta kita yang di satuan jajaran, baik di satuan PomDam, maupun satuan kewilayahan untuk mendalami termasuk kita bekerja sama dengan Polres maupun Polda,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pada penyerangan yang dilakukan sekitar 100 orang tidak dikenal, kata Yusri, Polsek Ciracas mengalami sejumlah kerugian. Kerugian yang dimaksud berupa satu unit mobil dinas Wakapolsek Ciracas yang dibakar, satu unit bus operasional dirusak di bagian kaca, pagar Mapolsek yang dirobohkan, serta kaca kantor yang pecah.
Selain itu dua anggota polisi yang sedang berpatroli dilaporkan terluka akibat diserang orang tidak dikenal. Korban pun telah dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Korban sedang dirawat di RS Polri,” katanya.(yaya)