DPR Minta Percepat Pengadaan Vaksi Covid-19 Agar Recovery Tak Terlambat
fokusmedan : Politisi senior PDIP yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, mengatakan harus ada target dan opsi untuk mempercepat mendapatkan vaksin Covid-19 dari negara lain. Sehingga seluruh skenario bisa dijalankan secara pasti.
Menurutnya, hal itu penting agar recovery Indonesia pascapandemi tidak terlambat.
“Target ada, jadi recovery ekonomi masuk bulan Maret 2021. Jadi untuk menyelesaikan vaksin masuk ke Jakarta itu target kita. Targetnya masuk 40 juta vaksin itu dulu, kalau enggak kita akan ketinggalan,” ujar Aria Bima di sela Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Solo, Jumat (21/8).
Menurut Bima, diperlukan langkah-langkah ofensif untuk hal tersebut. Mitra-mitra strategis sangat penting dalam mendapatkan vaksin.
“Saat kita pesan ventilator di Korea yang awalnya Indonesia pesan justru Amerika lebih mendapatkan. Alasannya waktu itu Amerika adalah mitra strategis Korea sehingga lebih dahulu bisa mendapatkan,” keluhnya.
Urusan pandemi yang terjadi saat ini, menurutnya, harus ada penguatan bio politik ekonomi lama dengan mitra strategis untuk menyelesaikannya masalah pandemi yang mendunia.
Saat ini pemerintah dan DPR menugaskan BUMN farmasi melalui Bio Farma untuk memproduksi vaksin.
“Kita pesan lebih dahulu ke China. Tapi jika kita pesan China kembali tidak bisa, maka bisa ke Rusia segera. Yang terpenting proses pengadaan secepatnya,” terangnya.
“Semua stakeholder pada intinya harus punya niat baik mempercepat produksi vaksin. Tidak ada kalkulasi untung dan rugi tapi kalkulasi untuk mendapatkan vaksin yang paling cepat,” sambungnya.
Sehingga, lanjut dia, seluruh skenario bisa dijalankan dengan pasti dari skenario satu, dua, tiga, empat dalam melakukan recovery.
Ada tiga hal dalam menangani Covid-19. “Yakni virusnya, penyebarannya dan penanganan dampak sosial ekonominya. Ini sesuai dengan arah yang ditetapkan oleh rapat kerja dengan Komisi VI,” pungkasnya.(yaya)