Andi Arief: Akhyar Nasution Pindah Keinginan Sendiri, Demokrat Tak Pernah Membajak
fokusmedan : Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menegaskan bahwa hengkangnya eks Politisi PDI Perjuangan yang juga Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution ke partai Demokrat merupakan keinginan sendiri yang bersangkutan.
Andi menegaskan berpindahnya Akhyar terjadi pada Juni dan resmi menjadi kader. Dia pun menampik spekulasi berpindahnya Akhyar yang tak diketahui PDIP, karena dibajak atau ajakan dari Partai Demokrat.
“Sejak Juni, karena keinginan sendiri berjuang bersama partai Demokrat. Dan Kita tidak pernah mau membajak,” ujar Andi saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (25/7).
Sementara itu, info berpindahnya Akhyar Nasution ke Demokrat telah di sampaikan Andi melalui foto yang disertakan caption dukungan yang bersangkutan, untuk maju Pilwakot Medan dari koalisi Demokrat dan PKS.
“Pilkada Kota Medan 2020, sah. Koalisi Rakyat (Demokrat-PKS) menghadapi koalisi raksasa pendukung mantu Pak Presiden Jokowi,” tulis Andi Arief dalam Twitternya.
Hal senada juga dikatakan, Presiden PKS Sohibul Iman bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan Partai Demokrat untuk mengusung Ahyar Nasution di Pilkada Kota Medan.
“Tetapi yang sudah tersampaikan adalah mereka sekarang sedang komunikasi politik untuk mengusung calon di luar sedang runding yang menguat adalah Pak Ahyar dan ini yang dikomunikasikan oleh PKS dengan Demokrat,” ujar Sohibul di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (24/7).
Sohibul mengatakan, Ahyar kini sudah menjadi kader Partai Demokrat. Diketahui sebelumnya, Plt Wali Kota Medan itu merupakan Wakil Ketua DPD PDIP.
“Karena Pak Ahyar sudah masuk menjadi kader Demokrat dan ini mudah-mudahan menjadi koalisi Demokrat dan PKS,” kata dia.
Sohibul bilang kursi PKS dan Demokrat untuk mengusung Ahyar sudah mencukupi. “Kalau PKS dan Demokrat sudah cukup bisa berlayar,” ucapnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Plt Ketua DPD PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat menanggapi berpindahnya Akhyar Nasution ke Partai Demokrat, belum pernah terkonfirmasi ke PDIP.
“Ahyar tidak pernah sampaikan ke partai dan kita tidak merasa kehilangan karena stok kader yang lebih bagus di partai cukup melimpah. Itu adalah bagian dari kristalisasi kader yang justru akan membuat partai akan lebih sehat dan kuat dalam menjawab tuntutan kemajuan jaman,” ujar Djarot.
Terlepas dari berpindahnya Akhyar ke Demokrat, muncul beragam spekulasi alasan politik pelaksana tugas wali kota Medan itu pindah kendaraan politi. Karena muncul kemungkinan PDIP yang lebih memilih Bobby Nasution selaku menantu Presiden Joko Widodo ketimbang Akhyar Nasution pada Pilkada nanti.
“Partai memiliki alat ukur yang objektif untuk menilai kinerja kader partai yang akan ditugaskan di lembaga eksekutif. Sekaligus untuk menentukan apakah incumbent akan di calonkan atau tidak dicalonkan kembali dalam Pilkada,” jawabnya.
“Sebagai seorang teman saya sudah banyak sampaikan ke Pak akhyar, agar tidak lupa pada sejarah agar selalu bersyukur terhadap apa yg telah diberikan Allah. Kepada kita sekaligus selalu melakukan introspeksi diri secara mendalam dan jujur pada diri sendiri,” tambahnya.(yaya)