Pakar Sebut BUMN Bisa Terima Masukan dari Adian Napitupulu
fokusmedan : Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie menilai, dari sisi ide dan usulan perbaikan yang disampaikan Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu terhadap kinerja Kementerian BUMN perlu diterima.
“Ide-ide dan usulan yang baik dari Adian perlu diterima juga,” katanya dalam keterangannya, Senin (6/7).
Soal posisi wakil menteri, dia mengungkapkan memang perlu personal branding, branding image serta perlu memiliki character, credibility dan capability (3C). Dari sisi popularitas, Adian dikenal publik. Selain itu, kritik dan masukan Adian banyak yang rasional dan bisa diterapkan.
Seorang wamen, Jerry menambahkan, harus memiliki kemampuan membagi visi, kemampuan membuat orang lain mau terlibat dalam suatu visi bersama. Kemudian kemampuan beradaptasi, kemampuan bertahan dalam suatu kemunduran yang tidak dapat dihindari.
Misalnya, seorang pemimpin belajar dari pengalaman pahit yang dihadapinya.
“Mampu memberi dorongan, mengomunikasikan keyakinan dan keinginannya agar orang lain melakukan hal yang benar,” ujarnya.
Kemudian, sense of integrity, Itu semua harus dimiliki atau suatu integritas yang membedakan mana yang benar dan mana yang jahat. Integritas adalah segala-galanya dalam kepemimpinan dan merupakan hal yang utama.
Dari beberapa indikator tersebut, memang ada hal lain yang belum cukup dari Adian kalau memang duduk di posisi wakil menteri. Sebagai contoh, Jerry mengungkapkan, yaitu posisi wamen idealnya pernah dua tiga kali menjadi komisaris atau direktur sebuah perusahaan.
“Adian memang bukan expert di bidang itu, tapi ide-ide dan usulan yang baik perlu diterima juga,” terangnya.
Jerry melanjutkan, kritik Adian memang tidak bisa dilepaskan dari kepentingan. Berbeda jika kritik disampaikan oleh profesional atau akademisi yang tidak ada muatan politik.
Dia mengatakan, perlu dibedakan faktor niat, motif dan modus serta alami. Motif, modus dan niat itu bisa direkayasa, dimanipulasi tapi alami dia mengalir tanpa rekayasa.
“Ada istilah, musang berbulu domba, air tenang menghanyutkan, air beriak tanda tak dalam, ada udang dibalik batu, musuh dalam selimut dan pagar makan tanaman. Nah, justru itu pendekatan politis dan diplomatis kerap dipakai,” tutupnya.
Adian Dipanggil Jokowi Bahas BUMN
Sebelumnya, Adian mengkritik sejumlah kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir. Tak lama usai mengkritik keras, Adian Napitupulu dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara Jakarta Jumat, 12 Juni 2020. Adian datang sekitar pukul 13.40 WIB.
“Dia cerita waktu di penjagaan (Istana) dirapid (test). Sesuai protokol Covid ya,” kata Staf Adian, Musyafaur Rahman.
Dia menerangkan, pembicaraan antara Adian dan Jokowi berlangsung tertutup sekitar 1 jam 10 menit. Mereka berbicara empat mata tanpa didampingi pihak lain.
“Presiden menurut abang (Adian) mencatat informasi yang masuk. Diskusi berlangsung hangat, Bang Adian tetap dengan gayanya yang ceplas ceplos,” ungkap Musyafaur.
Dia menyebut Adian dan Jokowi membahas soal situasi terkini di Kementerian BUMN. Adian menyoroti soal utang BUMN serta meminta pemerintah memberi perhatian ke UMKM bukan BUMN.(yaya)