Permintaan Produk Kesehatan Naik, Ekspor Indonesia Stabil di Tengah Pandemi Corona
fokusmedan : Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berkomitmen meningkatkan kinerja perdagangan di tengah pandemi Covid-19. Seperti diketahui, perdagangan Indonesia pada kuartal I-2020 tercatat masih relatif stabil.
“Perdagangan Indonesia pada triwulan I-2020 relatif stabil di tengah sulitnya kondisi dunia karena adanya pandemi Covid-19 ini. Pertumbuhan perdagangan selama triwulan I-2020 mengalami penguatan didukung oleh naiknya kinerja perdagangan di sektor non-migas,” kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dikutip dari keterangannya, Minggu (26/4).
Mendag Agus menekankan, total ekspor selama kuartal I-2020 tercatat mencapai USD 41,79 miliar, atau meningkat sebesar 2,9 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor non-migas yang naik sebesar 6,4 persen, menjadi USD 39,49 miliar.
“Penguatan ekspor sektor non-migas selama kuartal I-2020 didukung kinerja ekspor produk hasil industri dan beberapa komoditas pertanian yang nilai ekspornya meningkat masing-masing sebesar 9,7 persen dan 16,2 persen. Ekspor produk hasil industri tercatat naik dari USD 30,0 miliar menjadi USD 32,9 miliar, sedangkan ekspor komoditas pertanian naik dari USD 0,8 miliar menjadi USD 0,9 miliar,” terang Mendag Agus.
Selain itu, penguatan ekspor non-migas selama tiga bulan pertama 2020 juga didorong oleh kenaikan ekspor ke beberapa negara mitra dagang Indonesia. Nilai ekspor ke pasar tujuan yang tercatat mengalami kenaikan yang signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Swiss naik sebesar USD 234,1 juta atau 118,4 persen, Prancis naik sebesar 105,3 juta atau 64,9 persen, Singapura naik sebesar USD 713,8 juta atau 35,4 persen, Italia naik sebesar USD 89,6 juta atau 22,5 persen, Amerika Serikat naik sebesar USD 670,8 juta atau 16,1 persen, dan China naik sebesar USD 732,1 juta atau 14 persen.
“Di tengah pandemi wabah Covid-19, kinerja ekspor non-migas yang meningkat ini tentu sangat menggembirakan. Hal ini terjadi karena permintaan beberapa kebutuhan masyarakat dunia akan produk kesehatan dan kebersihan meningkat. Secara kumulatif, ekspor non-migas kuartal I-2020 masih tumbuh positif,” ujar Mendag Agus
Perdagangan Indonesia dan China
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor Indonesia ke China pada kuartal I-2020 mengalami peningkatan menjadi USD 6,38 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD 5,75 miliar. Peningkatan tersebut didukung oleh kenaikan ekspor non-migas menjadi USD 5,97 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar USD 5,24 miliar.
Penguatan ekspor tiga bulan pertama tahun ini ke China tidak hanya terjadi pada nilainya, tetapi juga pada pertumbuhannya. Total ekspor kuartal I tahun ini tumbuh sebesar 10,8 persen. Penguatan kinerja ekspor tersebut didukung oleh kenaikan ekspor non-migas sebesar 14,0 persen.
Komoditas ekspor non-migas ke China periode Januari―Maret 2020 yang tercatat mengalami peningkatan signifikan, yaitu batubara (HS 27) naik sebesar 38,6 persen, besi dan baja (HS 72) naik sebesar 92,6 persen, alaskaki (HS 64) tumbuh sebesar 64,0 persen, tembaga dan barang dari tembaga (HS 74) naik sebesar 138,5 persen, dan kertas (HS 48) naik 76,3 persen.(yaya)