Tembok Besar China Mulai Dibuka Setelah Pandemi Corona Mulai Mereda
fokusmedan : Sebagian kecil kawasan Tembok Besar China dibuka kembali untuk pengunjung sejak 24 Maret, sebuah tanda kehidupan di China perlahan mulai normal kembali setelah pandemi virus corona. Virus corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, akhir Desember 2019. Kini virus telah menyebar ke seluruh dunia dan ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO.
Tembok Besar bagian Badaling, yang membentang dari Bei Liu Lou ke Nan Wu Lou Ban, akan dibuka setiap hari dari pukul 09.00 sampai 16.00 waktu setempat.
Sekitar 70 kilometer (43 mil) dari Beijing, Badaling adalah bagian tembok paling populer bagi wisatawan, sampai para pejabat menetapkan batas 65.000 pengunjung per hari pada Juni 2019.
Pejabat China dalam sebuah pernyataan mengatakan mereka hanya akan mengizinkan 30 persen dari angka kunjungan biasanya masuk ke area Tembok Besar untuk saat ini.
Agar diizinkan masuk, pengunjung harus memesan tiket sebelumnya, baik ifu di situs web resmi Tembok Besar Badaling atau melalui aplikasi WeChat.
Kemudian, saat memasuki kawasan Tembok Besar, pengunjung akan menjalani pengecekan suhu tubuh.
Pengunjung harus memiliki kode Kesehatan QR, yang memiliki kode berwarna merah, kuning, hijau, yang menandakan status kesehatan yang bersangkutan.
Pengunjung juga harus menggunakan masker dan jaga jarak sekurang-kurangnya 1 meter dari pengunjung lain sepanjang waktu.
Petugas medis dan anggota militer akan digratiskan, tapi harus mengikuti aturan yang sama.
Harga tiket 35 RMB atau USD 5 di luar musim puncak yang akan berakhir 30 Maret, sedangkan pada musim puncak dari 1 April sampai 1 Oktober, harga tiket naik menjadi 45 RMB atau sekitar USD 5,65
Bagian lain Tembok Besar tetap tutup, termasuk fasilitas cable car dan Museum Tembok Besar China di Badaling.
Saat normal, lebih dari 10 juta wisatawan mengunjungi Tembok Besar setiap tahun. Situs warisan dunia UNESCO ini ditutup untuk pengunjung sejak 25 Januari saat epidemi virus corona meluas.
Sejumlah situs lainnya di seluruh China tetap tutup, termasuk kompleks Kota Terlarang di Beijing dan Disneyland Shanghai.(yaya)