Bobby Nasution Diminta Jadi Ayah Angkat Musisi Medan
fokusmedan : Kegelisahan para musisi Kota Medan disampaikan dalam diskusi di Ruang Aspirasi Kolaborasi Medan Berkah, Kamis (5/3) di Media Center Medan Berkah.
Sekira 20 pegiat musik di Medan menyampaikan masalah dihadapi dalam kegiatan yang digagas Bobby Nasution ini.
Seperti diungkap Hanna Pagiet, musisi genre folk ini mengaku bingung dalam melindungi karyanya. Apalagi bila menilik perbedaan menjulang dalam hal honor antara musisi nasional dengan Kota Medan, meskipun even diadakan di Kota Medan.
“Menurut aku perlu dibuat regulasi dalam melibatkan musisi lokal. Sekarang ini kita butuh standarisasi. Harusnya juga ada pembeda yang mempunyai karya original atau tidak,” ujarnya.
Sementara narasumber dalam diskusi, Founder Indigo Media Promo, Bang Becks menuturkan, hak cipta itu penting bagi seorang musisi. Karya cipta merupakan identitas bagi seorang musisi. “Di Indonesia, kita berkarya tidak mendaftarkan, tiba-tiba ada orang lain mengcopy dan mendaftarkan, itu dia yang berhak di mata hukum,” terangnya.
Masalah sering terjadi saat ini, sambung Becks, ketika musisi baru menelurkan satu single lagu, enggan mendaftarkan karyanya karena ingin buat album. “Padahal saat kita upload di media sosial, bisa dicuri orang. Karenanya mendaftarkan hak cipta penting, walaupun hanya satu lagu,” jelasnya.
Terkait pengembangan karya musisi lokal, Indigo sudah sejak 2017 bergandengan dengan musisi lokal. Bahkan, sudah membawa karya musik Medan sampai ke Malaysia. Harapannya menggairahkan musisi Kota Medan untuk lebih berkarya
Karenanya, Becks mengharapkan saat jadi Wali Kota Medan nanti Bobby Nasution bisa menjadi semangat baru menghidupkan kembali musik Kota Medan. Diakuinya, di Medan belum ada label musik yang mengangkat musik lokal. Untuk itu, potensi yang besar dari Medan harus dimanfaatkan.
Sekretaris Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPRI) Kota Medan, Beng Handoko menjelaskan, karya musisi dilindungi supaya menjadi aset bangsa.
Tahap awal, jelas Beng Handoko, PAPPRI akan mendata terlebih dulu artis musisi lokal. Setelah itu, akan bantu untuk mendaftarkan. “Apalagi Ketua DPD PAPRI juga perwakilan Yayasan Hak Cipta Intelektual HCI di Sumut,” jelasnya.
PAPRI pun, dalam waktu dekat membuat anual event festival PAPRI di Taman Budaya Medan. “Jika Bobby Nasution terpilih, kita minta harus buat anugerah musik Medan untuk mengapresiasi musisi Medan,” katanya lagi.
Manager Komunikasi Gerakan Medan Berkah Muhammad Asril menjelaskan, kegiatan digagas Bobby Nasution digelar rutin setiap Kamis. “Tema ini sengaja kita angkat untuk menampung masukan seniman dan musisi Kota Medan. Rekomendasi diskusi ini diharapkan menjadi tata kelola musik Kota Medan,” ujar Asril.(gib)