Ada Virus Corona, LIPI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Hanya 4,84 Persen
fokusmedan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pada akhir 2019, sempat memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen untuk 2020. Namun, LIPI menduga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini bakal mengalami perlambatan akibat wabah virus corona.
“Kondisi tersebut kemudian disusul dengan kebijakan pemerintah Indonesia tentang upaya pembatasan ekspor-impor ke Tiongkok,” ujar Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho, dalam sesi media briefing di Gedung Widya Graha LIPI, Jakarta, Rabu (26/2)
Agus menjelaskan, hasil perhitungan menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkoreksi sebesar 0,19 persen hingga 0,29 persen. Sehingga pertumbuhan ekonomi negara pada 2020 diperkirakan mencapai angka maksimal di sekitar 4,8 persen.
“Skenario optimistis kita bisa di 4,84 (persen). Skenario pesimistis, kita akan tumbuh 4,74 (persen). Pertumbuhan akan berada di angka 4,84 persen untuk kasus moderat dan hanya mencapai 4,74 persen jika kepanikan terus meluas,” ungkap dia.
Bahkan, dia menambahkan, angka tersebut baru dampak virus corona pada putaran pertama, atau first round effect saja. Adapun fase awal tersebut diprediksi terjadi sekitar 8 bulan. “Ini masih first round effect. Kalau kemudian di second round effect, maka ini yang akan mempengaruhi lebih dalam lagi,” ujar Agus.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui, virus corona menjadi tantangan utama Indonesia dalam mengawali tahun. Bahkan, adanya virus ini diperkirakan akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia hingga 0,29 persen.
“Konsensus mengatakan virus corona bisa mempengaruhi perekonomian kita sebesar 0,1 persen hingga 0,29 persen,” ujarnya di Jakarta, Rabu (5/2).
Menko Airlangga mengatakan pengaruh virus corona cukup besar terhadap ekonomi RI dikarenakan hubungan perdagangan dan pariwisata antara kedua negara cukup erat. Tak hanya itu, ekonomi China juga akan terkoreksi hingga mencapai 2 persen.
“Ekonomi China diprediksi turun satu sampai dua persen” ujarnya.(yaya)