Orangtua Mahasiswa yang Dipulangkan dari Wuhan Khawatir Pendidikan Anaknya
fokusmedan : Orangtua WNI dari Wuhan asal Makassar mengkhawatirkan nasib kelanjutan pendidikan anaknya. Masalahnya, tidak diketahui pasti kapan kondisi di Kota Wuhan itu pulih dari serangan virus corona.
Salah satunya, Hajjah Monra, (50), warga Kelurahan Untia, Makassar. Dia tengah menanti kedatangan Nurul Fadhatussiadah, (19) putrinya yang akan tiba di bandara internasional Sultan Hasanuddin bersama mahasiswa lainnya asal sejumlah daerah di Sulsel dini hari nanti dengan menumpang pesawat Citilink.
Nurul Fadhatussiadah, sulung dari dua bersaudara ini berada di Kota Wuhan sejak tahun 2018 lalu. Kini sementara menimba ilmu di salah satu universitas di Kota Wuhan, Fakultas Kedokteran semester III yang sebentar lagi masuk semester IV.
“Selama tinggal di sini nanti otomatis pelajarannya terlambat atau kelanjutan kuliahnya terhambat. Dia (Nurul Fadhatussiadah) akan menganggur. Kecuali kalau ada kampus mau terima, Universitas Hasanuddin misalnya. Alhamdulillah kalau bisa pindah. Tetapi soal itu, kami belum dapat info lanjutan dari pemerintah apakah ada kebijakannya dengan perguruan-perguruan tinggi atau bagaimana,” kata Hajjah Monra, sehari-harinya guru SD, ibu dari Nurul Fadhatussiadah yang dikonfirmasi, Sabtu, (15/2).
Ditambahkan, sangat disayangkan jika pendidikan putrinya terlantar karena perjuangannya ke Kota Wuhan tidaklah mudah. Tetapi baru dua tahunan di sana, musibah virus corona datang
“Kuliah di Fakultas Kedokteran itu sudah mimpi Nurul sejak kecil. Dari dulu dia tekun belajar dan sejak SD sampai SMA, selalu rangking satu. Berprestasi di sekolah. Dia ke Wuhan secara mandiri, kami orangtuanya yang biayai bukan dari beasiswa,” tutur Hajjah Monra.
Yati, (37), warga Makassar juga salah seorang ibu salah satu mahasiswa, Fitriani (25), putrinya sementara melanjutkan pendidikan magisternya di salah satu universitas di Kota Wuhan. Soal kelanjutan pendidikan putrinya, Yati mengaku sempat jadi pikiran dan hal itu ditanyakan ke Fitriani.
“Kemarin putri kami sampaikan bahwa kuliah di kampusnya akan tetap berjalan mulai hari Senin nanti dengan cara kuliah online. Tetapi untuk lebih jelasnya kami menunggu bertemu dulu dengan putri kami, baru kemudian membahasnya kembali,” tutur Yati.
Unhas Siap Menampung
Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu yang juga dikonfirmasi mengatakan, pihaknya siap menerima para mahasiswa dari Kota Wuhan itu untuk melanjutkan pendidikannya di Unhas. Hanya saja, imbuhnya, dengan catatan program studi yang mereka ambil di Wuhan itu ada di Unhas.
“Kalau ada program studinya di kita, kenapa tidak. Masalahnya kalau program studinya tidak ada karena mereka itu rata-rata ambil magister di sana,” kata Dwia.
Ditambahkan, jika mau pindah ke Unhas, ada namanya proses kredit transfer maka harus diketahui dulu program studi mereka, mata kuliahnya apa saja dan apakah itu ada di Unhas.(yaya)