19/04/2024 11:52
NASIONAL

Mengenal Gentong Haji, Tradisi Unik Warga Cirebon Agar Bisa ‘Tertular’ ke Tanah Suci

fokusmedan : Ada kebiasaan unik yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Cirebon saat memasuki datangnya bulan haji, yaitu mereka memasang seperangkat kendi, lengkap dengan gelas kecil serta gayung batok atau plastik.

Tradisi unik bernama Gentong Haji tersebut memang rutin terlaksana di beberapa wilayah Kabupaten Cirebon, termasuk di Kecamatan Suranenggala.

Di sana, para warga yang memiliki anggota keluarga yang sedang berhaji selalu bersedekah air dan memohon doa secara tersirat kepada yang meminum agar diberi keselamatan.

Masyarakat setempat percaya, siapapun yang memasang serta meminum air dari gentong tersebut bisa sama-sama mendapat keberkahan dari Allah SWT.

Sudah Ada Sejak Turun Temurun

Dilansir dari liputan6, Udin, salah seorang warga setempat mengungkapkan jika tradisi tersebut merupakan bagian dari tradisi nenek moyang di Kecamatan Suranenggala, Cirebon. Tradisi tersebut dipercaya bisa mendatangkan kebaikan bagi siapa pun.

Ia menambahkan jika gentong-gentong tersebut telah terpasang mulai sesaat setelah anggota keluarga mereka keluar dari rumah dan berangkat menuju Tanah Suci.

“Isinya air biasa dan ini tradisi turun temurun dari zaman nenek moyang kami setiap ada warga desa yang berangkat haji,” katanya beberapa waktu lalu.

Medium Berkirim Doa

Gentong haji menurut warga setempat bisa difungsikan sebagai media untuk berkirim doa oleh siapapun yang meminumnya agar anggota keluarga yang sedang berhaji diberikan ketenangan dan kekhusyukan.

Selain itu, tujuan adanya gentong haji agar anggota keluarga yang sedang haji selalu merasa dingin dalam setiap perjalanan dan pelaksanaan ibadah. Menurut warga setempat, terdapat selipan doa dalam setiap tegukan air gentong haji yang diminum oleh masyarakat.

“Mungkin secara filosofis belum begitu jelas apa maknanya karena ini tradisi, tapi yang jelas ini dipercaya bisa digunakan untuk mengirimkan doa,” katanya.

Unsur Keselamatan

Warga setempat juga mempercayai jika tradisi gentong haji mulanya dipakai orang tua zaman dahulu untuk pengiring doa serta keselamatan karena tingginya risiko perjalanan saat itu.

Dahulu sebelum menggunakan pesawat, masyarakat sekitar banyak yang melaksanakan haji dengan menggunakan kapal laut hingga 6 bulan lamanya.

“Ada yang berbulan-bulan bahkan sampai satu tahun nah gentong ini diyakini dapat membantu kelancaran haji lewat doa yang dipanjatkan warga sekitar yang minum,” paparnya.

Tertular ke Tanah Suci

Sementara itu, banyak yang menganggap jika gentong tersebut bisa ‘menularkan’ jalan menuju ke Tanah Suci. Arti menularkan yang dimaksud adalah keberkahan karena telah meminum air yang penuh doa.

Dipercaya siapapun yang meminum air dalam gentong itu, mereka akan dipermudah untuk berangkat ke Tanah Suci di lain kesempatan.(yaya)