20/04/2024 1:46
INTERNASIONAL

Afghanistan Bebaskan Tahanan Taliban Sebagai Respons Gencatan Senjata Saat Idulfitri

fokusmedan : Pemerintah Afghanistan membebaskan 100 tahanan Taliban pada Senin sebagai bagian respons kejutan pemerintah atas tiga hari gencatan senjata untuk menandai perayaan Idulfitri.

Jeda pertempuran ini, hanya dilakukan dua kali selama perang 19 tahun, berlangsung pada hari kedua setelah pemerintah menanggapi gencatan senjata dengan mengumumkan rencana membebaskan 2.000 tahanan Taliban.

Presiden Ashraf Ghani mengatakan, pemerintahannya juga siap mengadakan pembicaraan damai dengan Taliban, yang dipandang sebagai kunci untuk mengakhiri perang di negara miskin itu.

“Pemerintah Afghanistan hari ini telah membebaskan 100 tahanan Taliban dari penjara Bagram,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Javid Faisal kepada AFP, dilansir dari France 24, Selasa (26/5).

Dia mengatakan, pembebasan tahanan itu untuk “membantu proses perdamaian” dan akan berlanjut hingga pembebasan 2.000 tahanan.

Faisal mengatakan, belum ada laporan sejauh ini terkait pelanggaran gencatan senjata. Dia menambahkan, pihak berwenang berencana untuk membebaskan 100 tahanan pemberontak setiap hari.

“Kami berharap ini pada akhirnya akan mengarah pada perdamaian abadi yang rakyat Afghanistan inginkan dan pantas dapatkan,” harapnya.

Di kota Kunduz, yang diserang Taliban beberapa hari lalu, menjadi tenang ketika penduduk merayakan Idulfitri di akhir bulan suci Ramadan.

“Hanya dua hari yang lalu kepanikan telah merebak di kota,” kata Atiqullah, seorang penjaga toko dari Kunduz.

“Hari ini, Anda keluar dan merasa seolah-olah tidak ada lagi pertempuran. Orang-orang sebenarnya merayakan Idulfitri.”

Gencatan senjata saat ini adalah yang pertama kali diprakarsai Taliban. Jeda pertempuran juga berlangsung pada Idulfitri 2018, dan pertama kali ditawarkan oleh Ghani.

Tak Ada Suara Tembakan

Provinsi Uruzgan di selatan yang biasanya bergolak juga tenang, kata polisi.

“Ada pertempuran tanpa henti setiap hari, tetapi sejak gencatan senjata diumumkan, tidak ada satu pun peluru yang ditembakkan,” kata Haji Lal Agha, kepala kepolisian provinsi.

“Sangat baik bagi penduduk Trinkot yang akan mendengar suara tembakan setiap hari,” tambahnya, merujuk pada ibukota provinsi.

Polisi juga mengatakan, tidak ada laporan pertempuran dari Kandahar, yang pernah menjadi benteng bagi Taliban, dan provinsi tenggara Khost juga damai.

“Kami secara hati-hati memonitor gencatan senjata dan situasinya, dan belum ada aktivitas besar oleh musuh sejak gencatan senjata diumumkan,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tareq Arian.

Dia mengatakan sedang menyelidiki serangan mortir pada Minggu di provinsi Laghman yang menewaskan lima warga sipil.

Negosiasi Intra-Afghanistan

Kekerasan meningkat sejak Taliban menandatangani kesepakatan dengan Washington pada Februari untuk menarik semua pasukan AS dari negara itu tahun depan.

Perjanjian tersebut juga mengatur pembicaraan damai intra-Afghanistan dan menetapkan pemerintah akan membebaskan hingga 5.000 tahanan Taliban, sementara para militan akan membebaskan sekitar 1.000 personel keamanan nasional.

Sebelum pengumuman pada Minggu untuk membebaskan 2.000 tahanan Taliban, Kabul telah membebaskan sekitar 1.000 tahanan Taliban sementara gerilyawan telah membebaskan sekitar 300 tawanan pasukan keamanan Afghanistan.

Taliban bersikeras Kabul harus membebaskan 5.000 anggota yang telah disepakati dalam kesepakatan dengan AS.

“Proses ini harus diselesaikan untuk menghilangkan rintangan yang menghalangi dimulainya negosiasi intra-Afghanistan,” kata juru bicara, Taliban Suhail Shaheen di Twitter.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyambut gencatan senjata, tetapi menegaskan para tahanan Taliban yang dibebaskan tidak boleh kembali ke medan perang.(yaya)