20/04/2024 8:37
NASIONAL

Cegah Corona, Napi di Rutan dan Lapas Ikut Produksi APD Hingga Cairan Antiseptik

fokusmedan : Pandemi Corona atau Covid-19 di Tanah Air, telah membuat banyak orang bahu membahu memerangi. banyak orang berpikir apa yang akan dilakukan sebagai sumbangsih membantu negara menghadapi Covid-19, meski caranya tak sama.

Seperti dilakukan warga di sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di Indonesia. Mereka coba berkontribusi dengan memproduksi alat pelindung diri (APD) seperti masker, pelindung wajah (face shield), penutup kepala, gown, dan apron.

“Kebutuhan di dalam lapas atau rutan saja sudah sangat tinggi. Jika mengandalkan pembelian dari luar saja tidak cukup dan barangnya langka. Apalagi sekarang WHO menganjurkan semua orang, sehat atau sakit untuk memakai masker,” kata pelaksana tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Nugroho, dalam pesan singkat, Rabu (8/4).

Tidak hanya membuat APD, mereka juga memproduksi perlengkapan penunjang lainnya seperti cairan antiseptik, hand sanitizer, bilik sterilisasi, tiang infus hingga tandu.

Proses produksi berlangsung tiap hari. Barang hasil produksi, diutamakan untuk dipakai warga binaan dan pegawai di lingkungan lapas dan rutan.

“Namun bagi lapas/rutan yang mampu berproduksi dalam skala besar tidak menutup kemungkinan untuk didistribusikan keluar. Kita semua bersatu untuk melawan corona,” tambah Nugroho.

Seperti Lapas di Lhoksukon, para napi telah mendistribusikan masker hasil karya mereka ke beberapa wilayah di Aceh.

Nugroho menambahkan, di Lapas Binjai, APD yang mereka produksi berskala besar. Mereka mampu memproduksi 100 buah face shield dan 50 buah penutup kepala per hari.

Begitu juga Lapas perempuan Semarang yang setiap harinya memproduksi 500 buah masker kainĀ per hari, serta Lapas Perempuan Pekanbaru yang mampu produksi 75 lusin gown dan apron per hari.

Sementara itu, untuk peralatan penunjang lainnya, Lapas MalangĀ mampu memproduksi cairan antiseptik dan hand sanitizer masing-masing 100 liter per hari. Lapas Tasikmalaya produksi 2 bilik sterilisasi per minggu, serta Lapas Polewali yang mampu produksi 3 tiang infus dan 1 tandu per hari.

Tak hanya produksi APD, penyediaan berbagai fasilitas penunjang di lapas atau rutan juga dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ibnu Chuldun, mengungkapkan fasilitas seperti bilik sterilisasi hingga layanan kunjungan video call sudah tersedia di lapas seluruh Indonesia.

“Fasilitasnya sudah tersedia di seluruh lapas atau rutan. Bahkan kendaraan pembawa bahan makanan pun kami semprot disinfektan. Kunjungan langsung diganti video call dan wartel khusus, termasuk proses persidangan juga melalui video conference,” ujar Ibnu.

Ibnu juga menambahkan, saat ini di setiap wilayah telah terdapat blok isolasi khusus bagi warga binaan yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP). Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi adanya napi yang positif corona.

“Segera kami pindahkan ke blok isolasi khusus,” jelas Ibnu.

Berikut Daftar Lapas Produsen APD:

A. Pelindung wajah (face shield)
1. Lapas Binjai,
2. Lapas Lubuk Linggau,
3. Lapas Perempuan Semarang, dan
4. Lapas Narkotika Jakarta.

B. Masker
1. Lapas Lhokseumawe,
2. Lapas Sigli,
3. Lapas Binjai,
4. Lapas Palembang,
5. Lapas Kayu Agung,
6. Lapas Lubuk Linggau,
7. Lapas Perempuan Pekanbaru,
8. Lapas Pekanbaru,
9. Lapas Kotabumi,
10. Lapas Bengkulu,
11. Lapas Narkotika Pangkal Pinang,
12. Lapas Perempuan Pangkal Pinang,
13. Rutan Muntok,
14. Lapas Cipinang,
15. Lapas Salemba,
16. Lapas Perempuan Jakarta,
17. Rutan Salemba,
18. Rutan Perempuan Jakarta,
19. Lapas Narkotika Jakarta,
20. Lapas Kelas I Tangerang,
21. Lapas Kelas IIA Tangerang,
22. Lapas Rangkasbitung,
23. Lapas Perempuan Tangerang,
24. Rutan Tangerang,
25. Lapas Pemuda Tangerang,
26. Lapas Warung Kiara,
27. Lapas Tasikmalaya,
28. Lapas Narkotika Bandung,
29. Lapas Gunung Sindur,
30. Lapas Perempuan Bandung,
31. Lapas Purwakarta,
32. Lapas Indramayu,
33. Lapas Cikarang,
34. Lapas Bekasi,
35. Lapas Cianjur,
36. Lapas Banceuy,
37. Lapas Garut,
38. Lapas Bogor,
39. Lapas Semarang,
40. Lapas Magelang,
41. Lapas Pekalongan,
42. Lapas Perempuan Semarang,
43. Lapas Cilacap,
44. Lapas Slawi,
45. Rutan Surakarta,
46. Rutan Purbalingga,
47. Rutan Purworejo,
48. Rutan Wonogiri,
49. Lapas Yogyakarta,
50. Rutan Wonosari,
51. Lapas Bojonegoro,
52. Lapas Pamekasan,
53. Lapas Lamongan,
54. Lapas Ngawi,
55. Rutan Perempuan Surabaya,
56. Lapas Malang,
57. Lapas Pontianak,
58. Lapas Palangkaraya,
59. Lapas Balikpapan,
60. Lapas Tenggarong,
61. Lapas Samarinda,
62. Rutan Tanah Grogot,
63. Lapas Perempuan Palu,
64. Lapas Makassar,
65. Lapas Palopo,
66. Lapas Polewali,
67. Lapas Perempuan Mamuju,
68. Lapas Perempuan Gorontalo,
69. Rutan Praya, dan
70. Lapas Perempuan Jayapura.

C. Penutup kepala
1. Lapas Binjai
2. Lapas Polewali

D. Gown dan Apron
1. Lapas Pekanbaru,
2. Lapas Perempan Pekanbaru,
3. Rupbasan Pangkal Pinang,
4. Lapas Perempuan Semarang, dan
5. Lapas Polewali.

E. Cairan Disinfektan
1. Lapas Binjai,
2. Lapas Kayu Agung,
3. Lapas Lubuklinggau,
4. Rutan Balikpapan,
5. Lapas Bontang,
6. Lapas Perempuan Samarinda,
7. Lapas Polewali, dan
8. Lapas Malang.

F. Cairan Antiseptik
1. Lapas Binjai,
2. Lapas Lubuklinggau dan
3. Lapas Malang.

E. Hand Sanitizer
1. Lapas Binjai,
2. Lapas Lubuklinggau,
3. Lapas Semarang,
4. Rutan Balikpapan, dan
5. Lapas Malang.

F. Bilik Sterilisasi
1. Rupbasan Pangkal Pinang,
2. Lapas Tasikmalaya,
3. Lapas Pontianak,
4. Lembaga Pembinaan Khusus Anak Pontianak,
5. Lapas Bontang
6. Lapas Tenggarong.

G. Tiang infus dan tandu: Lapas Polewali.